失敗之人只喜歡去計算自己的苦惱,而不去計算自己的快樂。只要一息尚存,我們就要為保衛自己而戰。除了我們自己以外,無人能貶低我們。如果我們堅強,就沒有什麼不良影響能夠打敗我們。不是奇蹟帶來信心,而是信心帶來奇蹟,因為從希望中得到歡樂,在苦難中保持堅韌。人生的祕訣,不僅是活著,而是要值得活下去。

Sunday, December 12, 2010

Belajar Matematika yang Menyenangkan Bagi Anak

Matematika sudah diajarkan sejak kita kecil.
Menginjak usia Taman Kanak-kanak,
kita mulai dikenalkan dengan angka-angka dan
perhitungan sangat sederhana yang tak lebih dari jumlah jari.

Usia Sekolah Dasar makin rumit, pengurangan,
perkalian dan pembagian sudah dikenalkan pada usia ini.
Banyak anak-anak yang mengeluhkan bahwa
matematika adalah pelajaran di sekolah yang paling sulit,
mereka momok dengan mata pelajaran ini.

Namun mata pelajaran matematika memang sangat penting,
ini adalah salah satu mata pelajaran yang diujikan
pada ujian kelulusan nasional saat kelas 6 SD.
Anak-anak pada dasarnya adalah pribadi yang penurut, tapi tak bisa dipaksa. Kadang memaksakan pelajaran matematika kepada anak-anak ini sangat sulit jika dibandingkan dengan pelajaran lain yang cenderung mengarah ke hafalan.

Pikiran anak-anak sudah didoktrin oleh lingkungan bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang paling sulit.
Adanya alat Bantu sempoa tidak lantas mengubah keadaan,
ada cara sendiri untuk memakai
sempoa dalam perhitungan yang tak semua orang bisa melakukannya Namun, kita bisa mengakalinya dan membuat pelajaran matematika menajdi
pelajaran yang menyenangkan bagi anak-anak kita,
bagaimana caranya? Berikut beberapa tips-tips agar
Matematika lebih menyenangkan:

1. Mengubah Paradigma
Selain ini paradigma anak-anak adalah matematika adalah
pelajaran yang sulit, bikin kepala nyut-nyut,
dan sulit dikerjakan. Ubahlah paradigma itu semenjak dini,
buatlah metode bermain sambil belajar matematika.
Ciptakan ruang gerak bagi anak-anak untuk berimajinasi
mengenai soal matematika ini.

2. Metode Contoh Langsung
Metode ini adalah metode paling mudah dilakukan,
metode ini bisa dilakukan dengan cara kita menghadirkan
contoh langsung kepada anak kita atau dengan kata lain
menceritakan sesuai dengan kehidupan real.
Misalnya 2 + 3, kita menyediakan 2 buah batu kemudian 3 buah batu,
jadi seolah-olah menjadikan pelajaran matematika adalah
sebuah permaianan. Jangan lupa untuk selalu menanamkan dan
membenamkan memori perhitungan sederhana ini kepada anak-anak kita

3. Meminimalisir penggunaan Cara Cepat
Cara cepat yang biasa dikenalkan oleh lembaga
bimbingan sebenarnya tidak salah, namun perlu dihindari
jika anak-anak tersebut tidak memahami konsep soal.
Bisa saja dengan sedikit memodifikasi soal tersebut
(padahal esensinya sama), anak-anak itu kelabakan
nyut-nyut tak bisa menjaab soal tersebut.
Pahami benar konsep yang dipelajari

4. Latihan Soal
Melatih dalam mengerjakan soal sangat penting,
jadi anak-anak tidak hanya membaca cara mengerjakannya,
tetapi anak-anak juga harus praktek dalam pengerjaan soal tersebut. Mengerjakan soal dari guru yang dijelaskan saat
pelajaran berlangsung di kelas juga sangat penting untuk
mengukur tingkat pemahaman anak saat guru tersebut
menerangkan pelajaran tersebut.

No comments:

Post a Comment

"Reading makes a full man; conference a ready man; and writing an exact man"
I learned that you should feel when writing, not like Lord Byron on a mountain top, but like child stringing beads in kindergarten - happy, absorbed and quietly putting one bead on after another. Listening well and answering well is one of the greatest perfections that can be obtained in conversation. Thank you for sharing your time and thoughts to this posting.